Assalamualaikum wr.wb :)
Pengertian
Frekuensi,Gelombang Radio,beserta Teknik Pemodulasian
Gelombang
elektromagnetik adalah
gelombang yang memancar tanpa media rambat yang membawa muatan energi listrik
dan magnet (elektromagnetik). Tidak seperti gelombang pada umumnya yang membutuhkan
media rambat, gelombang elektromagnetik tidak memerlukan media rambat (sama
seperti radiasi). Oleh karena tidak memerlukan media perambatan, gelombang
elektromagnetik sering pula disebut sebagai radiasi eletromagnetik.
Frekuensi adalah ukuran jumlah
putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan Hz.
Pengertian Modulasi
Modulasi adalah proses pencampuran
sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah, dimana dengan
menggunakan dua karakteristik sinyal yang berbeda modulasi dapat digunakan
untuk mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh.
Tujuan Modulasi
· Transmisi menjadi efisien atau memudahkan pemancaran
· Masalah perangkat keras menjadi lebih mudah
· Menekan derau atau interferensi
· Untuk memudahkan pengaturan alokasi frekuensi radio
·Untuk multiplexing, yaitu proses penggabungan beberapa sinyal informasi
untuk disalurkan secara bersama-sama melalui satu kanal transmisi
Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki
spectrum yang rendah dan rentan untuk terganggu oleh noise. Sedangkan pada
transmisi dibutuhkan sinyal yang memiliki spectrum tinggi dan dibutuhkan
modulasi untuk memindahkan posisi spectrum dari sinyal data, dari pita spectrum
yang rendah ke spectrum yagn jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antenna), dengan membesarnya data frekuensi
yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil.
2.
Pengertian Teknik Pemodulasian AM,FM
·
Amplitude Modulation (AM)
Dalam
Amplitude Modulation (AM) gelombang pembawa dimodulasi oleh sinyal informasi,
sehingga amplitudo gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan
(tegangan) sinyal informasi. Dengan kata lain AM adalah modulasi dimana
amplitude dari sinyal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan
amplitude sinyal informasi. Modulasi ini juga disebut linear modulation, yang
artinya bahwa pergeseran frekuensi bersifat linear mengikuti sinyal informasi
yang ditransmisikan
Dibawah ini adalah Output Bentuk Gelombang Amplitude Modulation (AM):
Dibawah ini adalah Output Bentuk Gelombang Amplitude Modulation (AM):
·
Frequency Modulation (FM)
Dalam
Frequency Modulation (FM) gelombang pembawa dimodulasi oleh gelombang sinyal,
sehingga frekuensi gelombang pembawa berubah sesuai dengan perubahan simpangan
(tegangan) gelombang sinyal. Dengan kata lain FM adalah salah satu cara
memodifikasi /merubah sinyal sehingga memungkinkan untuk membawa dan
mentransmisikan informasi ke tempat tujuan. Frekuensi dari sinyal pembawa
(carrier) berubah-ubah menurut besarnya amplitude dari sinyal informasi.
Dibawah adalah bentuk gelombang Frequency Modulation (FM):
Dibawah adalah bentuk gelombang Frequency Modulation (FM):
3.
Pengertian Teknik Pemodulasian PM,FSK
1. Phase Modulation (PM)
Merupakan bentuk modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi
fase dari sinyal pembawa.
Cara Kerja Phase Modulation (PM)
PM menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk membedakan
kedua keadaan sinyal digital. Pada cara modulasi ini amplitude dan frekuensinya
tetap, sedangkan fase-nya berubah.
Cara modulasi PM yang paling baik tetapi kompleks. PM ini digunakan dalam
pengiriman data dalam jumlah yang banyak dan kecepata yang tinggi.
Kelebihan Phase Modulation (PM)
Potensi noise (gangguan atmosfir) lebih kecil
Potensi noise (gangguan atmosfir) lebih kecil
Kelemahan Phase Modulation (PM)
Bentuk modulasi rumit dibandingkan dengan AM
Bentuk modulasi rumit dibandingkan dengan AM
2. Frekuensi Shift Keying (FSK)
Frequency Shift Keying (FSK) atau pengiriman sinyal melalui
penggeseran frekuensi. Metode ini merupakan suatu bentuk modulasi yang
memungkinkan gelombang modulasi menggeser frekuensi output gelombang pembawa.
Dalam proses modulasi ini besarnya frekuensi gelombang pembawa berubah-ubah
sesuai dengan perubahan ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Dalam
proses ini gelombang pembawa digeser ke atas dan ke bawah untuk memperoleh bit
1 dan bit 0. Kondisi ini masing-masing disebut space dan mark.
Blok diagram pemancar
Blok diagram penerima
3.
Pengertian Teknik Pemodulasian PSK,CDMA
Ø PSK (Phase Shift
Keying)
Phase Shift Keying
(PSK) atau pengiriman sinyal digital melalui pergeseran fasa. Metode
ini merupakan suatu bentuk modulasi fasa yang memungkinkan fungsi pemodulasi
fasa gelombang termodulasi di antara nilai nilai diskrit yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam proses modulasi ini fasa dari frekuensi gelombang pembawa
berubah-ubah sesuai dengan perubahan status sinyal informasi digital. Sudut
fasa harus mempunyai acuan kepada pemancar dan penerima guna memudahkan untuk
memperoleh stabilitas. Dalam keadaan seperti ini, fasa yang ada dapat dideteksi
bila fasa sebelumnyan telah diketahui. Hasil dari perbandingan ini dipakai
sebagai patokan.Pada sistem modulasi Phase Shift Keying (PSK), sinyal gelombang
pembawa sinusoidal dengan amplitudo dan frekuensi yang dapat digunakan untuk
menyatakan sinyal biner “1” dan “0”, tetapi untuk sinyal “0” fasa gelombang
pembawa tersebut digeser 180o seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 1 : Blok Diagram Modulasi PSK
Pada
Gambar 10 simbol pengali di sini merupakan Balanced Modulator, disini berfungsi
sebagai saklar pembalik fasa, tergantung pada pulsa input, maka frekuensi
pembawa akan diubah sesuai dengan kondisikondisi tersebut dalam bentuk fasa
output, baik sefasa maupun berbeda fasa 1800 dalam Oscillator referensi.
Balanced Modulator mempunyai dua input, yaitu sebuah input untuk frekuensi
pembawa yang dihasilkan oleh Osilator referensi dan yang satunya input untuk
data biner (sinyal digital) .
Gambar 11: Sinyal PSK
sinyal pembawa
merupakan sinyal sinusoidal dengan frekuensi dan amplitudo tetap, sinyal
modulasi adalah informasi biner. Jika informasi adalah low “0”, sinyal pembawa
tetap dalam fasanya. Jika input adalah high “1”, sinyal pembawa membalik fasa
sebesar 180o. pasanagan gelombang sin yang hanya berbeda fasanya pada
pergesaran 180o disebut sinyal antipodal. Dari gambar di atas, persamaan untuk
sinyal PSK dapat dinyatakan sebagai
S(t)= ± A Cos ωct = ± A Cos (ωct+θt)
Differensial
Phase Shift Differensial Phase Shift Differensial Phase Shift Keying (DPSK),
adalah sebuah bentuk umum modulasi fasa untuk mengirimkan data dengan mengubah
fasa dari gelombang pembawa. Dalam Phase Shift Keying, ketika bernilai high “1”
hanya berisi satu siklus tapi Differensial Phase Shift Keying (DPSK) mengandung
satu setengah siklus. Gambar di bawah ini menunjukkan modulasi PSK dan DPSK
dengan urutan pulsa seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar: 2 Sinyal DPSK dan PSK Dari
gambar di atas dapat dilihat bahwa ketika bernilai high “1” diwakili oleh
sebuah sinyal termodulasi seperti bentuk “M” dan dalam keadaan low “0” dan
diwakili oleh suatu gelombang yang muncul seperti “W” dalam sinyal termodulasi.
Amplitudo dan
frekuensi bernilai konstan, namun fasa berubah menyesuaikan bit. Modulasi DPSK
dilakukan dengan menggunakan perangkat Phase Locked Loop (PLL). PLL
menggunakan referensi sinyal pembawa sinusoidal, lalu mendeteksi fasa sinyal
yang diterima, jika fasanya sama dengan referensi, maka dianggap bit “0”, jika
sebaliknya maka bit “1”.
Gamar 13: Diagram
Modulator DPSK
Pada Gambar diatas
aliran data yang akan di transmisikan d(t) dimasukkan ke salah satu logika XNOR
dua masukkan, dan gerbang input lainnya dipakai untuk keluaran
gerbang XNOR b(t) yang di delay dengan waktu delay Tb,
yang dialokasikan untuk satu bit delay. Pada input kedua
gerbang XNOR ini adalah b(t-Tb). M-ary Differensial Phase Shift Keying
M-ary Differensial Phase Shift Keying (M-DPSK) merupakan bentuk lain
dari modulasi sudut, yang mana pengkodean M-ary banyaknya
lebih dari satu yang dimaksudkan untuk mempercepat atau memperbanyak data yang
akan ditransmisikan sehingga informasi akan lebih cepat diterima. Jadi dengan
4- DPSK akan diperoleh empat kemungkinana fasa output dari
frekuensi pembawa, karena ada empat kemungkinan output fasa,
maka harus ada empat kondisi input yang berbeda pula. Yang
mana input dari sebuah modulator 4-DPSK merupakan sinyal
biner, sehingga untuk memperoleh empat buah bentuk output yang
berbeda akan membutuhakan lebih dari satu bit input. Dengan dua bit
akan menghasilkan empat kondisi yaitu : 00, 01, 10, 11. Dari empat kondisi
tersebut, masing-masing kondisi akan menghasilkan satu kemungkinan fasa output.
Prinsip Kerja
Rangkaian 4-DPSK Data bit masukan serial dengan laju 2400 Bps dibagi
dua dengan menggunakan rangkaian serial to parallel menjadi
dua aliran bit data yaitu aliran data bit ganjil kita sebut “I” dan aliran data
bit genap kita sebut “Q” yang dikeluarkan secara bersama-sama dengan kecepatan
masing-masing menjadi setengah dari 2400 Bps menjadi 1200 Bps, yang mana
nantinya keluaran “Q” dengan keluaran “I”. Tujuan dibuat rangkaian serial
to parallel ini yaitu untuk memberi sinyal masukan data yang akan
dimodulalsi sebanyak dua bit yaitu dengan pola sinyal keluarannya 00. 01, 10,
11. Sinyal ini yang akan membentuk sinyal keluaran menjadi empat fasa.
Gambar 14: Diagram
blok modulator 4-DPSK
Selanjutnya sinyal
data d(t) dari serial to parallel ini diolah menggunakan
gerbang XNOR dua masukan, dan satu masukan lainya diambil dari keluaran gerbang
XNOR yang di delay dengan waktu Tb dialokasikan untuk 1
bit delay, pada masukan kedua ini adalah b(t-Tb). Pada proses
inilah pengkodean DPSK terbentuk, sehingga pada penerima (Demodulator 4-DPSK)
tidak memerlukan sinyal pembawa recovery yang berfungsi untuk
membangkitkan dan mengembalikan lagi sinyal pembawa yang termodulasi menjadi
sinyal pembawa tanpa termodulasi.
Jika saluran data d(t)
yang lainya sibuk, secara lambat mengubah perbandingan bit rite,
kemudian fasa dari pulsa b(t) dan b(t-Tb) akan saling mempengaruhi dengan cara
yang sama, kemudian melindungi muatan informasi dalam fasa berbeda. Setelah
dikodekan, sinyal digital ±b(t) tersebut kemudian dimodulasi menggunakan Balanced
Modulator untuk mendapatkan sinyal keluaran yang berbeda fasanya.
Sinyal pembawa dari Balanced Modulator berasal dari Oscillator yang
mana keluaran Balanced Modulator “I” mempunyai fasa output (+
Sin ω t dan - Sin ωc t), demikian pula pada Balanced Modulator “Q”
memiliki dua kemungkinan fasa output yaitu (+ Cos ω t dan -
Cos ωc t), kemudian keluaran dari Balanced Modulator tersebut
dijumlahkan untuk mendapatkan sinyal keluaran empat fasa yang berbeda.
Aplikasi
penggunaan Modulasi PSK
Ø CDMA (Code division
Multiple Access)
CDMA (Code
Division Multiple Access) adalah
sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah
metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti
pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan
data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu
untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA setiap pengguna
menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi
unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara pengguna satu
dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam bidang
frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga
interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk-kerja sistem. Ini
berarti, kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh daya interferens yang
timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA merupakan akses jamak
yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar. Isyarat bidang dasar
yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar bidang yang
besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spreading signal). Metode ini
dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang besar.
Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara bersama-sama tetapi dengan bahasa
yang berbeda, sehingga pembicaraan pasangan satu bisa dianggap seperti suara
kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada saat
banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi bising. Kondisi ini membuat
ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi. Oleh karena itu,
jumlah yang berkomunikasimharus dibatasi. Agar jumlah yang berkomunikasi bisa
maksimal maka kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras.
Sistem transmisi spektrum tersebar adalah sebuah teknik yang
mentransmisikan suatu isyarat dengan lebar bidang frekuensi tertentu menjadi
suatu isyarat yang memiliki lebar bidang frekuensi yang jauh lebih besar.
Aliran data asli dikalikan secara biner dengan sandi penyebar yang memilki
lebar bidang yang jauh lebih besar daripada isyarat asal. Bit-bit dalam sandi
penyebar dikenal dengan chip untuk membedakannya dengan bit-bit dalam
aliran data yang dikenal dengan simbol.
Setiap pengguna memiliki sandi penyebar yang berbeda dengan pengguna
yang lain. Sandi yang sama digunakan pada kedua sisi kanal radio, menyebarkan
isyarat asal menjadi isyarat bidang lebar, dan mengawasebarkan kembali isyarat
bidang lebar menjadi isyarat bidang sempit asal. Nisbah antara lebar bidang
transmisi dengan lebar bidang isyarat asal dikenal dengan processing gain. Secara
sederhana, processing gain menunjukkan berapa
buah chip yang digunakan untuk menyebarkan sebuah simbol data.
Sandi-sandipenyebar bersifat unik, jika seorang pengguna telah mengawasebarkan
isyarat bidang lebar yang diterima, isyarat yang dibawasebarkan hanyalah
isyarat dari pengirim yang memiliki sandi penyebar yang sama. Sebuah sandi
penyebar memilki korelasi-silang yang rendah dengan sandi penyebar yang lain.
Jika sebuah sandi benar-benar ortogonal, maka korelasi-silang antara sebuah
sandi dengan sandi yang lainnya adalah nol. Hal ini berarti beberapa isyarat
bidang lebar dapat menggunakan frekuensi yang sama tanpa adanya interferens
satu sama lain. Energi isyarat bidang lebar disebarkan sepanjang lebar bidang
yang amat besar sehingga dapat dianggap sebagai derau jika dibandingkan dengan
isyarat aslinya atau dengan kata lain memiliki power spectral
density yang rendah. Ketika sebuah isyarat bidang lebar dikorelasikan
dengan sandi penyebar tertentu, hanya isyarat dengan sandi penyebar yang sama
yang akan diawasebarkan, sedangkan isyarat dari pengguna lain akan tetap
tersebar. Sistem spektrum tersebar memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
sistem sistem lain yang telah ada sebelumnya,
1. Dapat bertahan pada lingkungan dengan pudaran lintasan jamak
yang tinggi karena isyarat CDMA bidang lebar memiliki sandi penyebar dengan
sifat korelasi-diri yang baik.
2. Dapat mengirimkan informasi dengan daya yang kecil sehingga
memungkinkan peralatan yang kecil sekaligus juga dengan daya baterai yang lebih
tahan lama.
3. Dapat mengurangi interferens dengan baik karena pada saat terjadinya
proses pengawasebaran pengganggu akan mengalami proses sebaliknya sehingga
dayanya akan lebih kecil dibandingkan isyarat asli.
4. Dapat menghindari penyadapan
karena menggunakan sandi unik yang mirip derau dengan spectrum frekuensi yang
amat lebar.
5. Dapat melakukan kemampuan
panggilan terpilih (selective calling capability).
6. Dapat melakukan penjamakan pembagian sandi sehingga
dimungkinkan untuk akses jamak dengan kapasitas yang lebih besar.
Definisi Sistem Spektrum Tersebar Secara definitif, sistem
komunikasi spektral tersebar merupakan suatu teknik modulasi dimana pengirim
sinyal menduduki lebar pita frekuensi yang jauh lebih besar dari pada spektrum
minimal yang dibutuhkan untuk menyalurkan suatu informasi. Konsep ini
didasarkan pada teori C.E Shannon untuk kapasitas saluran, yaitu : C = W
log2 (1 + S/N) Dimana : C = kapasitas kanal transmisi (bps) W = lebar pita
frekuensi transmisi (Hz) N = daya derau (Watt) S = daya sinyal (Watt) Dari
teori diatas terlihat bahwa untuk menyalurkan informasi yang lebih besar pada
saluran ber-noise dapat ditempuh dengan dua cara yaitu :
1) Dengan
cara konvensional, dimana W kecil dan S/N besar.
2) Cara
penyebaran spektrum, dimana W besar dan S/N kecil.
Pada sistem spektral tersebar sinyal informasi
disebar pada pita frekuensi yang jauh lebih lebar dari pada lebar pita
informasinya. Penyebaran ini dilakukan oleh suatu fungsi penebar yang bebas
terhadap sinyal informasinya berupa sinyal acak semu (psedorandom) yang
memiliki karakteristik spektral mirip derau (noise), disebut pseudorandom noise
(PN code). Teknik Modulasi Sistem Spektrum Tersebar CDMA (Code
Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread spectrum untuk mengedarkan
sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini
asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik,
lebih baik daripada channel atau frekuensi RF. Ada beberapa teknik modulasi
yang dapat digunakan untuk menghasilkan spektrum sinyal tersebar antara
lain Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana sinyal pembawa
informasi dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan
tinggi, Frequency Hopping Spred Spectrum (FH-SS) dimana frekuensi pembawa
sinyal informasi berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan
akan konstan selama periode tertentu yang disebut T (periode chip). Time
Hopping Spread Spectrum (THSS) dimana sinyal pembawa informasi tidak
dikirimkan secara kontinu tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang
lamanya burst tergantung dari sinyal pengkodeannya, dan hybrid
modulation yang merupakan gabungan dari dua atau lebih teknik modulasi di
atas yang bertujuan untuk menggabungkan keunggulan masing-masing teknik. Teknik
modulasi yang paling banyak dipakai saat ini, termasuk pada system CDMA2000 1x,
adalah Direct Sequence Spread Spectrrum (DS-SS) karena realisasinya lebih
sederhana dibandingkan teknik modulasi lainnya. Pada DS-SS, sinyal pembawa
didemodulasi secara langsung oleh data terkode yang merupakan deretan data yang
telah dikodekan dengan deretan kode berkecepatan tinggi yang dibangkitkan oleh
suatu Pseudo Random Generator (PRG) dan memiliki karakteristik random semu
karena dapat diprediksi dan bersifat periodik. Sinyal yang telah tersebar ini
kemudian dimodulasi dengan menggunakan teknik modulasi BPSK, QPSK, atau MSK.
Pada sistem CDMA2000 1x digunakan teknik modulasi QPSK.
Gambar22
: blok diagram pemancar DS-SS
Gambar 23 : blok diagram penerima DS-SS
Sedangkan pada sisi penerima DS-SS
terdiri dari tiga bagian utama yaitu demodulator, despreader dan blok
sinkronisasi deret kode
Ketika sinkronisasi
deret kode telah tercapai antara pengirim dan penerima (akuisisi dan code
trackling loop telah berjalan sempurna), maka dilakukan proses despreading
sinyal DS-SS. Dan dengan asumsi bahwa beda fasa pada frekuensi pembawa lokal
antara pengiri dan penerima dapat dihilangkan dengan carrier recovery maka
sinyal informasi yang sebenarnya akan dapat diperoleh kembali.
Keuntungan CDMA
Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai
keuntungan jika diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan
tersebut antara lain :
Ø hanya membutuhkan satu
frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
Ø tidak membutuhkan equalizer
untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal
Ø dapat bergabung dengan
metode akses lainnya, tidak membutuhkan penghitung waktu (guard time)
untuk melihat rentang waktu dan penjaga pita (guard band) untuk menjaga
intervensi antarkanal
Ø tidak membutuhkan alokasi
dan pengelolaan frekuensi
Ø memiliki kapasitas
yang halus untuk membatasi para pengguna akses
Ø memiliki proteksi dari
proses penyadapan
Dalam bangunan,
sehingga menghilangkan kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar
bangunan.Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik CDMA
digunakan sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka udara
W-CDMA digunakan di dalam Standar 3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA,
oleh NTT DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA
(termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar
W-CDMA.
Aplikasi penting lain
daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya berbeda dengan seluler CDMA, adalah
Global Positioning System, GPS.
Semoga bermanfaat J
Wassalamualaikum wr.wb
:)
Ini sangat membantu,terimakasih yeni della
BalasHapus