Kamis, 25 Februari 2021

Sistem Keamanan Jaringan

 Ø  Sistem keamanan jaringan adalah proses untuk mengidentifikasi dan mencegah pengguna yang tidak sah dari suatu jaringan komputer. Tujuannya tentu saja untuk mengantisipasi resiko ancaman berupa perusakan bagian fisik komputer maupun pencurian data seseorang.

Ø  Aspek utama keamanan jaringan:

1.      Convidentiality / Privacy : usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih ke arah data-data yang sifatnya privat sedangkan Convidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu ( misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis ) dan hanya diperbolehkan untuk keperluan tertentu tersebut. Contoh hal  yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai ( User ) tidak boleh di baca administrator. contoh confidential Information adalah data-data yang sifatnya pribadi  (Seperti nama, tempat tanggal lahir, social security number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah di derita, nomor kartu kredit, dsb) merupakan data-data yang ingin di proteksi penggunaan dan penyebarannya. contoh lain dari Convidentiality adalah data pelanggan dari sebuah Internet Service Provider ( ISP ). serangan terhadap aspek privacy misalnya adalah usaha untuk melakukan penyadapan  (dengan program sniffer ). Usaha usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Privacy dan Convidentiality adalah dengan menggunakan teknologi Kriptografi.

2.      Integrity : Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh di ubah tanpa seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse / pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus di hadapi. sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” ( Intercept ) di tengah jalan, di ubah isinya, kemudian diteruskan ke alamat yang di tuju. dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga. penggunaan enskripsi dan digital signature, misalnya dapat mengatasi masalah ini. salah satu contoh kasus trojan horse adalah distribusi paket program TCP Wrapper ( yaitu program populer  yang dapat di gunakan untuk mengatur dan membatasi akses TCP/IP ) yang di modifikasi oleh orang yang tidak bertanggunhg jawab.

3.      Availability : Aspek Availability / ketersidaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika di butuhkan.  sistem informasi yang diserang / di jebol dapat menghambat / meniadakan akses ke informasi. Contoh hambatan adalah serangan yang sering di sebut dengan “denial of service attack” ( DoS attack ), dimana server dikirim permintaan  ( biasanya palsu ) yang bertubi-tubi / permintaan yang di luar perkiraan sehingga tidak dapat melayani permintaan lain / bahkan sampai down, hang, crash. contoh lain adalah adanya mailbomb, dimana seorang pemakai dikirimi e-mail bertubi-tubi dengan ukuran besar sehingga sang pemakai tidak dapatmembuka e-mailnya atau kesulitan mengakses e-mailnya.

4.      Non-Repudiation : Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi . sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan e-mail untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengrimkan e-mail tersebut. Aspek ini sangat penting dalam hal electronic commerce. penggunaan digital signature dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. akan tetapi hal ini masih harus di dukung oleh hukum sehingga status dari digital signature itu  jelas legal.

5.      Authentication : Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli / orang yang mengakses / memberikan informasi adalah betul-betul orang yang di maksud. Maslah pertama, membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature. watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga “intelectual property”, yaitu dengan menandai dokumen / hasil karya denagan “tanda tangan” pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan denga access control, yaitu berkaitan denga pembatasan orang yang dapat mengakses informasi. dalam hal ini pengguna harus menujukkan bukti bahwa memang dia adalah pengguna yang sah, misalnya dengan menggunakan password  , biometric, dan sejenisnya. penggunaan teknologi smart card saat ini kelihatannya dapat meningkatkan keamanan aspek ini.

6.      Acces Control : Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. hal ini biasanya berhubungan dengan masalah Authentication dan juga Privacy. Access control seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi user id / password atau denga menggunakan mekanisme lain.

7.      Accountability : adalah pembatasan akses untuk memasuki beberapa lokasi. Proses Access Control ditujukan untuk memastikan bahwa hanya orang-orang yang berwenang dan punya alasan yang absah, terkait dengan operasi dan bisnis, mendapatkan ijin, dan memahami dan memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk masuklah yang dapat memasuki dan/atau bekerja di dalam fasilitas. Hal ini dimaksudkan agar keselamatan dan keamanan fasilitas, dan orang-orang yang berada di dalamnya dapat terjamin.

Ø  Ancaman keamanan jaringan:

a.       Ancaman Fisik Terhadap Keamanan Jaringan

Kebanyakan orang beranggapan bahwa serangan terhadap keamanan jaringan cenderung pada non-hardwarenya saja, tetapi sebenarnya serangan tersebut bisa terjadi pada hardware itu sendiri.Sebagai contoh saat jaringan kita dihack oleh orang lain, maka software baik data, file ataupun aplikasi akan rusak yang bisa juga menyebabkan hardware kita tidak bekerja secara normal, sehingga hardware kita akan mengalami kerusakan.Serangan fisik terhadap keamanan jaringan dapat menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya :

  • Terjadi gangguan pada Kabel
  • Kerusakan harddisk
  • Konsleting
  • Akses bukan pengguna
  • Data tak tersalur dengan baik
  • Koneksi tak terdeteksi

b.      Ancaman Logic Terhadap Keamanan Jaringan

Ancaman logic terhadap keamanan jaringan adalah ancaman yang terjadi pada perangkat lunak jaringan, seperti data, dokumen, database, aplikasi dan lain- lain. Ancaman logic ini yang paling rawan terjadi, sehingga kita harus lebih memperhatikan lagi security dalam jaringan kita. Contoh ancaman login diantaranya yaitu :

  • DoS Attack (Denial Of Service Attack)

DoS adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.

  • DDoS (Distributed Denial Of Service)

DDoS (Distributed Denial of Service (Ddos)) adalah salah satu jenis serangan Denial of Service Attack yang menggunakan banyak host penyerang (baik itu menggunakan komputer yang didedikasikan untuk melakukan penyerangan atau komputer yang dipaksa menjadi zombie) untuk menyerang satu buah host target dalam sebuah jaringan.

  • SQL injection

SQL injection adalah jenis aksi hacking pada keamanan komputer dimana seorang penyerang bisa mendapatkan akses ke Basis Data di dalam Sistem.

  • Traffic Flooding

Traffic Flooding adalah serangan terhadap keamanan jaringan dengan cara membanjiri traffic atau lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan.

  • Request Flooding

Request Flooding adalah serangan terhadap keamanan jaringan dengan cara membanjiri jaringan melalui banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut.

  • Deface

Deface adalah serangan pada perubahan tampilan dengan cara mengganti atau menyisipkan file pada server, cara ini dapat dilakukan karena terdapat celah pada sistem security yang ada di dalam sebuah jaringan.

  • Social Engineering

Social Engineering yaitu serangan pada sisi sosial dengan memanfaatkan kepercayaan pengguna. Hal ini seperti fake login hingga memanfaatkan kelemahan pengguna dalam socialmedia.

  • Malicious Code

Malicious Code adalah serangan dengan menggunakan kode berbahaya dengan menyisipkan virus, worm atau Trojan Horse

    • Virus: Program merusak yang mereplikasi dirinya pada boot sector atau dokumen.
    • Worm: Virus yang mereplikasi diri tidak merubah fle tapi ada di memory aktif.
    • Trojan Horse: Program yang sepertinya bermanfaat padahal tidak karena uploaded hidden program dan script perintah yang membuat sistem rentan gangguan.
  • Spoofing

Spoofing yaitu memalsukan alamat web dengan membuat web yang identik dengan web aslinya untuk mendapatkan username dan password.

  • Cracker

Cracker yaitu orang atau sekumpuan orang yang mempelajari sistem secara diam-diam dengan maksud menyerang atau merusak sistem tersebut.

  • Port Scanning

Port Scanning yaitu mencoba-coba mencari tahu port atau layanan yang tersedia di server

  • Packet Sniffer

Packet Sniffer adalah serangan dengan menangkap paket yang lewat dalam sebuah Jaringan.

  • Phising

Phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud untuk mencuri akun target. Istilah ini berasal dari kata “fishing” = “memancing” korban untuk terperangkap dijebakannya. Phising bisa dikatakan mencuri informasi penting dengan mengambil alih akun korban untuk maksud tertentu

Ø  Teknik penyediaan layanan jaringan:

a.       Internet Network Provider (INP), yaitu penyedia layanan jaringan menuju ke global Internet, contoh INP adalah Indosat.

b.      Internet Service Provider (ISP), yaitu sebuah perusahaan yang memberikan akses Internet, seperti website dan virtual hosting. Contoh ISP adalah Telkomnet Instan, Indosatnet, dan Wasantara.

c.       Internet Content Provider (ICP), yaitu penyedia layanan jasa dalam pembuatan halaman web, penyajian informasi ke portal bahkan membuat situs web. Contoh ICP adalah GudegNet, Dapurweb, dan Interaktif.

Ø  Jenis keamanan pada jaringan tiap layer OSI:

a.      Layer 7 : Application Layer
Merupakan layer dimana terjadi interaksi antarmuka end user dengan aplikasi yang bekerja menggunakan fungsionalitas jaringan, melakukan pengaturan bagaimana aplikasi bekerja menggunakan resource jaringan, untuk kemudian memberika pesan ketika terjadi kesalahan. Beberapa service dan protokol yang berada di layer ini misalnya HTTP, FTP, SMTP, dll.

b.      Layer 6 : Presentation Layer     
Layer ini bekerja dengan mentranslasikan format data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi melalui jaringan, ke dalam format yang bisa ditransmisikan oleh jaringan. Pada layer ini juga data akan di-enkripsi atau di-deskripsi.

c.       Layer 5 : Session Layer
Session layer akan mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Di layer ini ada protocol Name Recognition,NFS & SMB.

d.      Layer 4 : Transport Layer
Layer ini akan melakukan pemecahan data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut pada paket-paket data tersebut sehingga dapat disusun kembali  ketika sudah sampai pada sisi tujuan. Selain itu, pada layer ini, akan menentukan protokol yang akan digunakan untuk mentransmisi data, misalkan protokol TCP. Protokol ini akan mengirimkan paket data, sekaligus akan memastikan bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang atau rusak di tengah jalan.

e.       Layer 3 : Network Layer
Network layer akan membuat header untuk paket-paket yang berisi informasi IP, baik IP pengirim data maupun IP tujuan data. Pada kondisi tertentu, layer ini juga akan melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

f.        Layer 2 : Data-link Layer     
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

g.      Layer 1 : Physical Layer
Layer Physcal berkerja dengan mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Ø  SNORT

Snort adalah sebuah software ringkas yang sangat berguna untuk mengamati aktivitasdalam suatu jaringan komputer. Snort dapat digunakan sebagai suatu Network IntrusionDetection System (NIDS) yang berskala ringan (lightweight), dan software inimenggunakan sistem peraturan-peraturan (rules system) yang relatif mudah dipelajariuntuk melakukan deteksi dan pencatatan (logging) terhadap berbagai macam seranganterhadap jaringan komputer.

Ø  Netcat

Netcat adalah sebuah utiliti yang digunakan untuk berbagai hal yang berkaitan dengan
protokol TCP atau UDP. Yang dapat membuka koneksi TCP, mengirimkan paketpaket
UDP, listen pada port port TCP dan UDP, melakukan scanning port, dan sesuai dengan IPV4 dan IPV6.
Tools ini sering disebut sebagai "TCP/IP Swiss Army Knife"-nya para hacker. Versi originalnya ditulis untuk sistem operasi Unix oleh Hobbit (hobbit@avian.org) pada tahun 1995. Versi Windows NT dikerjakan oleh Weld Pond (weld@l0pth.com).

Ø  NMAP

Nmap (Network Mapper) adalah sebuah aplikasi atau tool yang berfungsi untuk melakukan port scanning. Nmap dibuat oleh Gordon Lyon, atau lebih dikenal dengan nama Fyodor Vaskovich. Aplikasi ini digunakan untuk meng-audit jaringan yang ada. Dengan menggunakan tool ini, kita dapat melihat host yang aktif, port yang terbuka, Sistem Operasi yang digunakan, dan feature-feature scanning lainnya. Pada awalnya, Nmap hanya bisa berjalan di sistem operasi Linux, namun dalam perkembangannya sekarang ini, hampir semua sistem operasi bisa menjalankan Nmap.

Ø  OS Fingerprint

OS Fingerprinting mengacu pada deteksi sistem target operasi komputer. Karena, sistem operasi yang berbeda merespon berbeda terhadap jenis pesan ICMP yang sama, sangat penting bagi seorang penyerang untuk menentukan sistem operasi yang tepat berjalan pada sistem target.

Ø  Network Scanner

Network scanner adalah metode bagaimana caranya mendapatkan informasi sebanyak- banyaknya dari IP/Network target yang akan dicari titik kelemahannya.

Ø  Konfigurasi sistem keamanan jaringan Linux/FreeBSD

FreeBSD adalah sebuah operating system nonkomersial  yang biasa kita sebut freeware, gratisan tetapi tidak semua yang gratisan itu kualitasnya lebih jelek dari yang berbayar, hal itu dibuktiin sama sahabat kita ini. Bahkan sebuah situs yang namanya tidak bisa disebutin membandingkan semua hal baik performance, security, kompatibilitas de el el antara FreeBSD dengan linux, memberikan angka memuaskan untuk 8 kategori di tambah 2 kategori standart buat FreeBSD, sedangkan linux cukup dengan 4 kategori memuaskan, 4 standart, dan 2 mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Pemeriksaan Permasalahan Pada Sistem Administrasi

  Prosedur dan Teknik Pemeriksaan Permasalahan Pada Sistem Administrasi A.        Wireless Network Watcher 1.    Pertama kita perlu mengundu...