KONFIGURASI
ROUTING DASAR,
MODEL OSPF, RIP, BGP
Assalamu'alaikum
Wr. Wb. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana cara
konfigurasi Routing Dynamic pada Cisco Packet Tracer. Dan pada kesempatan kali
ini saya membuat tentang konfigurasi Routing Dynamic Jenis OSPF, RIP, BGP.
Ø Konfigurasi routing dasar.
1.
Definisi
Routing
Routing adalah
proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang
baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service
requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan
jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
2.
Konsep Dasar Routing
Routing adalah
proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep
routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini
karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device
yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang
didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet
Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke
device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan
dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan
datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada
router yang paling tepat.
3. Jenis Routing
Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network. minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:
b. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing:
§ tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
§ konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
§ informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual.
§ satu router memiliki satu table routing
§ Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
Gambar 2:
c. Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
§ informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.
§ apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi.
§ menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
§ jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
§ memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.
Gambar 3:
Jenis-jenis routing protokol
a. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggihseperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.
b. Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (RoutingInformation Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.
c. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka(OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.
d. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak danjalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.
e. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.
f. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat keindustri praktek.
g. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.
4. Tabel Routing
Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya:
• Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router
• Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
• Host Address
• Subnet
• Group of Subnet
• Major network number
• group of major network numbers
• default address
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim.
Contoh tabel routing pada MikroTik :
5. Contoh Konfigurasi Routing
Berikut merupakan desain dari router yang akan di setting:
setelah kita melihat dari gambar diatas langsung saja kita mengkonfigurasi mulai dari setting ip address tiap komputer sampai routing static dari tiap router.
Pertama kita setting ip address dari tiap komputer dengan cara Klik 2x pada pc
Setelah itu pilih Dekstop dan pilih ip configuration dan isikan ip yang kita inginkan.Disini saya menggunakan ip kelas c.
Sebelumnya kita pasti tidak mengetahui apa yang warna merah dan yang warna lain.Disini untuk router ke switch kita menggunakan fastethernet sedangkan router ke router menggunakan serial yang merupakan warna merah dan yang warna hitam putus-putus menggunakan fastethernet.Sekarang kita masuk pada pengaturan router.
Berikut merupakan cara untuk pengaturan router menggunakan CLI.
ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable // mengaktifkan router
Router#configure terminal //untuk mengaktifkan configurasi
Router(config)# interface FastEthernet0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shutdown //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#exit //untuk keluar
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0 //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000 //kecepatan clock
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 4 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 3 (setting 1 serial, 2 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface FastEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
ROUTER 2 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Setelah kita memkonfigurasi dan member ip address yang ada pada router, tahap selanjutnya adalah pengaturan static routing.Berikut merupakan cara pengaturannya.
ROUTER 0
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2
ROUTER 4
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.6.2
ROUTER 3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.7.1
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.7.1
ROUTER 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Setelah semua telah dikonfigurasi,cara se;anjutnya mencoba koneksi yang telah kita buat dengan cara ping ke computer tujuan.Ping dari komputer 0 yang mempunyai ip address 192.1681.2 menuju ke komputer 1 yang mempunyai ip 192.168.2.2.Dan setelah itu ping ke computer yang lain.Jika hasilnya seperti dibawah ini maka koneksi berhasil
G. REFERENSI
http://hadiyan9.blogspot.co.id
http://hadiyan9.blogspot.co.id
1. Konfigurasi routing model OSPF.
OSPF (Open Shortest Path First) adalah salah satu dari
sekian banyak routing dinamis. OSPF ini membuat tabel routing dengan jalur
paling efisien. Untuk melakukan routing saya akan menggunakan 3 router, 3
switch, dan 6 PC.
Topologi
Langkah-Langkah:
1. Pertama buatlah topologi seperti di gambar menggunakan 3 router, 3 switch, dan 6 PC. Lalu hubungkan router dengan router menggunakan kabel cross, lalu untuk sambungan yang lain menggunakan kabel straigh.
2. Lalu Konfigurasikan IP Address untuk router-router dengan IP Address seperti di gambar dan juga lakukan kongfigurasi DHCP Server pada setiap interface yang terhubung ke switch
1. Pertama buatlah topologi seperti di gambar menggunakan 3 router, 3 switch, dan 6 PC. Lalu hubungkan router dengan router menggunakan kabel cross, lalu untuk sambungan yang lain menggunakan kabel straigh.
2. Lalu Konfigurasikan IP Address untuk router-router dengan IP Address seperti di gambar dan juga lakukan kongfigurasi DHCP Server pada setiap interface yang terhubung ke switch
·
Router0
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp1
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp1
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1
·
Router1
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/2
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp2
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.2.1
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 20.20.20.1 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/2
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp2
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.2.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.2.1
·
Router2
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp3
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.3.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.3.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.3.1
Router#conf t
Router(config)#int gig0/0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 20.20.20.2 255.255.255.0
Router(config-if)#int gig0/1
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#ip dhcp pool dhcp3
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.3.1
Router(dhcp-config)#network 192.168.3.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#ip dhcp excluded-address 192.168.3.1
3. Setelah selesai, maka lanjut ke proses routing ospf. Routing ospf memerlukan id agar dapat berjalan, setelah itu masukkan network yang terhubung ke router yang akan di konfigurasikan routing ospf
·
Router0
Router(config)#router
ospf 10
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
·
Router1
Router(config)#router
ospf 10
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
·
Router2
Router(config)#router
ospf 10
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 20.20.20.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
4. Setelah semua konfigurasi selesai maka masuklah ke konfigurasi tiap PC, buatlah IP Address semua PC menjadi DHCP
·
PC0-PC1
·
PC2-PC3
·
PC4-PC5
5.
Setelah itu, tes hasil dari semua konfigurasi dengan melakukan Ping pada setiap
PC. Pada percobaan pertama mungkin akan gagal, tapi untuk percobaan kedua dan
seterusnya maka akan menghasilkan output Successful
- Konfigurasi
routing model RIP.
Ø Pengertian
sebagai pembukaan di
lab dynamic routing ini saya akan mulai dengan lab RIP (Routing Information
Protocol). sebenarnya routing RIP ini sudah jarang digunakan karena dia
pemilihan jalur berdasarkan jarang lompatan terdekat, dan tidak mempedulikan
bandwith, ditambah lagi maksimal nexthop nya cumin 15 nexthop.
tapi disini saya ingin menjelaskan saja bagaimana cara konfigurasi routing RIP
ini agarsetidaknya kalian tau tentang RIP ini.
Ø Latar Belakang
Untuk menghubungkan Client yang berbeda
network dengan menggunakan Routing dinamic RIP.jadi dengan Routing RIP ini saya
akan menghubungkan Client yang berbeda network secara Dinamis
Ø Tujuan
Konfigurasi Routing RIP pada Cisco Packet Tracer
Ø Alat dan bahan
Cisco Packet Tracer yang sudah diinstall di laptop atau komputer
Cisco Packet Tracer yang sudah diinstall di laptop atau komputer
Ø Jangka waktu
20 menit
20 menit
Ø Tahap pelaksanaan
a.
buat
topologi
Pertama kita akan
setting IP pada setiap Router
R0
konfigurasi IP pada Router 0
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
R1
Konfigurasi IP pada Router 1
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
R2
Konfigurasi IP pada Router 2
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Kemudian Kita akan masuk untuk konfigurasi RIP pada setiap Router.kali ini Kita akan menggunakan RIP versi 2
R0
Konfigurasi RIP pada Router 0
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 0.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#no auto-summary
R1
Konfigurasi RIP pada Router 1
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 1.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#no auto-summary
R2
Konfigurasi RIP pada Router 2
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 2.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary
Kemudian Setting IP pada PC Client yang terhubung Ke Router 0 dan Router 2
Client Router 0
R0
konfigurasi IP pada Router 0
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
R1
Konfigurasi IP pada Router 1
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
R2
Konfigurasi IP pada Router 2
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown
Kemudian Kita akan masuk untuk konfigurasi RIP pada setiap Router.kali ini Kita akan menggunakan RIP versi 2
R0
Konfigurasi RIP pada Router 0
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 0.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#no auto-summary
R1
Konfigurasi RIP pada Router 1
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 1.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#no auto-summary
R2
Konfigurasi RIP pada Router 2
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 2.
Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary
Kemudian Setting IP pada PC Client yang terhubung Ke Router 0 dan Router 2
Client Router 0
Client Router 2
Kesimpulan
dengan konfigurasi RIP kita bisa menghubungkan Client yang berbeda network secara dinamis.
dengan konfigurasi RIP kita bisa menghubungkan Client yang berbeda network secara dinamis.
1. Konfigurasi router model BGP
A. Pengertian
Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah
inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang
menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah
protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran
informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276
menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba
penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang
menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini
digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik
IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision
berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih
digunakan hingga saat ini . BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan
menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak
tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah
tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang
mengizinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu
jaringan backbone saja.
B. Latar Belakang
Latar belakang dari kegiatan ini yaitu semisal kita ingin membuat jaringan ISP besar ataupun untuk perbankan maka dalam hal ini kita menggunakan routing BGP uuntuk menghubungkan antar router agar saling terhubung dan saling bertukar informasi. Jadi BGP ini digunakan untuk koneksi internet antar client yang beda ISP. Kelebihan dari routing BGP iniyaitu sangat sederhana dalam instalasi.
C. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar kita dapat melakukan routing dinamik BGP ini dan dapat digunakan jika kita ingin membangun sebuah ISP maupun jaringan untuk Perbankan maka routing BGP ini cocok untuk hal itu. Dalam melakukannya kita perlu teliti agar dalam melakukan konfigurasi itu berhasil
D. Jangka Waktu
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk konfigurasi ini kurang lebih 30 menit dari pembuatan topologi hingga melakukan trouble shooting
E. Alat dan Bahan
B. Latar Belakang
Latar belakang dari kegiatan ini yaitu semisal kita ingin membuat jaringan ISP besar ataupun untuk perbankan maka dalam hal ini kita menggunakan routing BGP uuntuk menghubungkan antar router agar saling terhubung dan saling bertukar informasi. Jadi BGP ini digunakan untuk koneksi internet antar client yang beda ISP. Kelebihan dari routing BGP iniyaitu sangat sederhana dalam instalasi.
C. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini yaitu agar kita dapat melakukan routing dinamik BGP ini dan dapat digunakan jika kita ingin membangun sebuah ISP maupun jaringan untuk Perbankan maka routing BGP ini cocok untuk hal itu. Dalam melakukannya kita perlu teliti agar dalam melakukan konfigurasi itu berhasil
D. Jangka Waktu
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk konfigurasi ini kurang lebih 30 menit dari pembuatan topologi hingga melakukan trouble shooting
E. Alat dan Bahan
1.
PC / Laptop
2.
Cisco Packet Tracer
F. Langkah Kerja1. Pertama kita buat topologi terlebih dahulu. Disini saya membuat topologi seperti dibawah
2. Setelah membuat topologi, kita
setting terlebih dahulu IP Address untuk interface pada Router. Saya setting
terlebih dahulu dari yang Router 100
Router 100
Router 100
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router 101
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to down
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router 102
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 2/0
Router(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface se 3/0
Router(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up
Router(config-if)#exit
Router(config)#
3. Setelah itu kita konfigurasi IP Address pada PC client. Fastethernet ( Default Gateway) pada PC Client 1 Harus diisi dengan IP Fastethernet Router 100 karena PC Client 1 Terhubung secara langsung ke Router 100. Begitupun PC Client 2 dengan Router 101 , PC Client 3 dengan Router102.
PC Client 1
PC
Client 1
PC Client 2
PC Client 3
4. Setelah itu, tinggal Setting IP Routing Dynamic BGP, tapi sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit perintah tentang konfigurasi Routing nya
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#router bgp 100
Router(config-if)#neighbor<spasi>IP Router yang ingin dituju<spasi>remote-as<spasi>router bgp AS
Router(config-if)#network<spasi>IP network tujuan<spasi>mask<spasi>IP netmask tujuan
Router#configure terminal
Router(config)#router bgp 100
Router(config-if)#neighbor<spasi>IP Router yang ingin dituju<spasi>remote-as<spasi>router bgp AS
Router(config-if)#network<spasi>IP network tujuan<spasi>mask<spasi>IP netmask tujuan
Yuk
langsung saja kita konfigurasi.
Router 100
Router 100
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 100
Router(config-router)#neighbor 10.10.10.2 remote-as 101
Router(config-router)#network 10.10.10.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 30.30.30.1 remote-as 102
Router(config-router)#network 30.30.30.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 100
Router(config-router)#neighbor 10.10.10.2 remote-as 101
Router(config-router)#network 10.10.10.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 30.30.30.1 remote-as 102
Router(config-router)#network 30.30.30.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router 101
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 101
Router(config-router)#neighbor 10.10.10.1 remote-as 100
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 10.10.10.1 Up
Router(config-router)#network 10.10.10.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 20.20.20.2 remote-as 102
Router(config-router)#network 20.20.20.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 101
Router(config-router)#neighbor 10.10.10.1 remote-as 100
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 10.10.10.1 Up
Router(config-router)#network 10.10.10.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 20.20.20.2 remote-as 102
Router(config-router)#network 20.20.20.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router 102
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 102
Router(config-router)#neighbor 20.20.20.1 remote-as 101
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 20.20.20.1 Up
Router(config-router)#network 20.20.20.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 30.30.30.2 remote-as 100
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 30.30.30.2 Up
Router(config-router)#network 30.30.30.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#router bgp 102
Router(config-router)#neighbor 20.20.20.1 remote-as 101
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 20.20.20.1 Up
Router(config-router)#network 20.20.20.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#neighbor 30.30.30.2 remote-as 100
Router(config-router)#%BGP-5-ADJCHANGE: neighbor 30.30.30.2 Up
Router(config-router)#network 30.30.30.0 mask 255.255.255.252
Router(config-router)#exit
Router(config)#exit
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router#write
Building configuration...
[OK]
Router#
5. Setelah itu kita coba melakukan pengujian dengan melakukan ping dan melihat jalur pada masing masing PC.
PC Client 1 ke PC Client 2
PC Client 2 ke PC Client 3
PC Client 3 ke PC Client 1
Mengirim pesan ke setiap PC Client pada Router berbeda
G. Kesimpulan
Jadi kita sudah berhasil melakukan konfigurasi Routing Dynamic jenis OSPF, dan ketika kita melakukan touring pada Cisco Packet Tracer kita bisa lihat jalur mana saja yang dilalui untuk berkomunikasi dengan cara "tracert"
https://afaizin913.blogspot.com/2017/01/konfigurasi-routing-dynamic-bgp-pada.html